Home Hama & Penyakit (Bag.2) Gejala Penyakit Pada Tanaman Cabai Dan Cara Pengendaliannya

(Bag.2) Gejala Penyakit Pada Tanaman Cabai Dan Cara Pengendaliannya

penyakit pada tanaman cabai

GOLDEN FARM 99 – Pada umumnya penyakit pada tanaman cabai disebabkan oleh cendawan. Terutama disebabkan oleh lahan yang selalu lembab sehingga memungkinkan cendawan berkembang dengan baik. Ada beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman cabai.

Penyakit Pada Tanaman Cabai

1. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp)

Penyakit pada tanaman cabai pertama yaitu layu fusarium

Gejala serangannya:

  • Daun yang terserang mengalami kelayuan mulai dari bagian bawah, menguning dan menjalar ke atas ke ranting muda.
  • Bila infeksi berkembang tanaman menjadi layu.
  • Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat.
  • Tempat luka infeksi tertutup hifa putih seperti kapas.
  • Bila serangan terjadi pada saat pertumbuhan tanaman maksimum, maka tanaman masih dapat menghasilkan buah.
  • Namun bila serangan sudah sampai pada batang, maka buah kecil akan gugur.

Pengendalian:

  • Sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan tanaman terserang
  • Dianjurkan memanfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan dasar.
  • Penggunaan fungisida sesuai anjuran sebagai alternatif terakhir.

2.Penyakit Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum)

Penyakit pada tanaman cabai selanjutnya yaitu layu bakteri ralstonia

Gejala Serangan :

  • Pada tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi pada daun yang terletak pada bagian bawah tanaman.
  • Pada tanaman muda, gejala layu mulai tampak pada daun bagian atas tanaman.
  • Setelah beberapa hari gejala layu diikuti oleh layu yang tiba-tiba dan seluruh daun tanaman menjadi layu permanen, sedangkan warna daun tetap hijau, kadang-kadang sedikit kekuningan.
  • Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan.
  • Bila batang atau akar dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air yang jernih, maka akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap.
  • Serangan pada buah menyebabkan warna buah menjadi kekuningan dan busuk.
  • Infeksi terjadi melalui lentisel dan akan lebih cepat berkembang bila ada luka mekanis. Penyakit berkembang dengan cepat pada musim hujan.

Pengendalian :

  • Kultur teknis dengan pergiliran tanaman, penggunaan benih sehat dan sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan tanaman sakit.
  • Dianjurkan memanfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan dasar.
  • Penggunaan bakterisida sesuai anjuran sebagai alternatif terakhir.
Baca juga :  Panduan Lengkap Budidaya Cabai Rawit untuk Hasil Maksimal

3.Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides)

Penyakit pada tanaman cabai selanjutnya yaitu busuk buah

Gejala serangan :

  • Gejala awal penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, berwarna hitam, orange dan coklat.
  • Warna hitam merupakan struktur dari cendawan (mikro skelerotia dan aservulus), apabila kondisi lingkungan lembab tubuh buah akan berwarna orange atau merah muda.
  • Luka yang ditimbulkan akan semakin melebar dan membentuk sebuah lingkaran konsentris dengan ukuran diameter sekitar 30 mm atau lebih.
  • Dalam waktu yang tidak lama buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk, ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan.
  • Serangan yang berat menyebabkan seluruh buah keriput dan mengering. Warna kulit buah seperti jerami padi.

Pengendalian :

  • Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dan tanaman yang terserang agar tidak menyebar.
  • Seleksi benih atau menggunakan benih cabai yang tahan terhadap penyakit ini perlu dilakukan mengingat penyakit ini termasuk patogen tular benih.
  • Kultur teknis dengan pergiliran tanaman, penggunaan benih sehat dan sanitasi dengan memotong dan memusnahkan buah yang sakit.
  • Penggunaan fungisida sesuai anjuran sebagai alternatif terakhir. Hindari pengguanaan alat semprot, atau lakukan sanitasi terlebih dahulu sebelum menggunakan alat semprot.

4.Penyakit Virus kuning (Gemini Virus)

Penyakit pada tanaman cabai selanjutnya yaitu virus kuning

Gejala serangan :

Helai daun mengalami vein clearing dimulai dari daun pucuk berkembang menjadi warna kuning jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas. Infeksi lanjut dari gemini virus menyebabkan daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.

Pengendalian :

  • Mengendalikan serangga vektor virus kuning yaitu kutu kebul (Bemisia tabaci) dengan menggunakan musuh alami predator seperti Menochilus sexmaculatus atau jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana atau Verticillium lecani.
  • Penanaman varietas tahan seperti hotchilli.
  • Melakukan sanitasi lingkungan  terutama  tanaman inang seperti ciplukan, terong, gulma bunga kancing.
  • Pemupukan tambahan untuk meningkatkan daya tahan tanaman sehingga tanaman tetap berproduksi walaupun terserang virus kuning.
  • Kultur teknik yang meliputi : perendaman benih, penggunaan mulsa plastik (untuk menekan gulma inang, populasi vektor, menunda perkembangan virus)
  • Penanaman tanaman pembatas seperti jagung dan tagetes.
Baca juga :  ( Bag. 1 ) Apa Saja Gejala Hama Tanaman Cabai Dan Cara Menanggulanginya

5.Penyakit bercak daun (Cercospora sp.)

Penyakit pada tanaman cabai selanjutnya yaitu bercak daun

Gejala Serangan :

  • Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada daun, batang dan akar.
  • Gejala serangan penyakit ini mulai terlihat dari munculnya bercak bulat berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran bercak bisa mencapai sekitar 1 inci.
  • Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua.
  • Bercak yang tua dapat menyebabkan lubang-lubang.
  • Bercak daun mampu menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada budidaya cabai, daun yang terserang akan layu dan rontok.
  • Penyakit bercak daun ini dapat menyerang tanaman muda di persemaian, dan cenderung lebih banyak menyerang tanaman tua.
  • Serangan berat meyebabkan tanaman cabai kehilangan hampir semua daunnya, kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan cabai dalam menghasilkan buah.

Pengendalian :

  • Sanitasi dengan cara memusnahkan dan atau sisa-sisa tanaman yang terinfeksi/terserang
  • Menanam bibit yang bebas patogen pada lahan yang tidak terkontaminasi oleh patogen, baik dipersemaian maupun di lapangan
  • Perlakuan benih sebelum tanam
  • Perbaikan drainase
  • Waktu tanam yang tepat adalah musim kemarau dengan irigasi yang baik dan pergiliran tanaman dengan tanaman non solanaceae
  • Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan fungisida secara bijaksana, efektif, terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian, berpedoman pada peramalan cuaca dan populasi spora di lapangan

Demikian informasi mengenai gejala penyakit pada tanaman cabai dan cara pengendaliannya. Terimakasih

Artikel ” (Bag.2) Gejala Penyakit Pada Tanaman Cabai Dan Cara Pengendaliannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here