Home Fungisida Mengenal Antracol: Fungisida Andalan Petani

Mengenal Antracol: Fungisida Andalan Petani

Mengenal antracol

Mengenal Antracol dari Bayer adalah produk terbaik untuk melawan penyakit tanaman yag disebabkan jamur. PT Bayer Indonesia, pemimpin global di bidang life science, mengembangkan produk ini. Antracol sangat populer di kalangan petani Indonesia. Ini dijual di banyak toko pertanian online, seperti LMGA Agro. Hal ini membantu petani mendapatkan alat pertanian yang mereka butuhkan dengan mudah.

Antracol mengandung 70% Propineb, membuatnya sangat efektif melindungi tanaman seperti cabe, tomat, dan anggrek dari jamur. Oleh karena itu, Antracol menjadi pilihan utama untuk mengatasi dan mencegah penyakit tanaman. Penting bagi petani untuk mengetahui penyebab penyakit dan menggunakan fungisida yang tepat. Ini akan menjaga hasil panen tetap maksimal dan mengurangi kerugian karena hama.

Pengenalan Antracol Fungisida

Antracol adalah fungisida dari Bayer dengan bahan aktif Propineb 70%. Ini sangat efektif melawan penyakit tanaman akibat jamur, seperti embun tepung dan bercak daun. Sangat berguna untuk tanaman seperti kubis-kubisan, padi, dan tanaman budidaya lainnya.

Apa itu Antracol?

Fungisida Antracol adalah sebuah solusi ampuh dari Bayer. Dirancang khusus untuk melawan jamur pada tanaman. Berkat Propineb 80%, Antracol bekerja secara kontak, melindungi permukaan tanaman. Ini menghasilkan residu rendah, aman dalam berbagai cuaca.

Manfaat Antracol untuk Pertanian

Antracol membawa banyak keuntungan untuk petani. Tidak hanya melawan jamur, tapi juga cegah perkembangan penyakit. Ini berhasil digunakan pada tanaman cabai, tomat, semangka, dan kopi. Berikut beberapa contoh dosis Antracol pada berbagai jenis tanaman:

TanamanDosisInterval AplikasiVolume Penyemprotan
Anggur1.5-3 g/l1-2 minggu setelah pemangkasan daun600-800 l/ha
Apel4 g/lSaat timbul gejalaTinggi
Kopi6 g/lTinggi
Padi Sawah250-1000 g/ha20-30 hari setelah tanam10 hari

Cara Kerja Antracol dalam Mengatasi Jamur

Antracol mengganggu metabolisme jamur patogen. Ini mencegah perkembangan penyakit dan mengeliminasi risiko. Dengan cara ini, Antracol menjadi pilihan utama saat musim hujan. Penggunaan yang tepat mencegah resistensi dan melindungi lingkungan.

“Dengan fungisida Antracol, kami dapat mengatasi jamur tanaman dan meningkatkan hasil panen tanpa khawatir residu berlebihan.”

Mengenal Antracol dalam Praktek Pertanian

Dalam pertanian, Antracol sangat berguna untuk melawan penyakit tanaman yang berasal dari jamur. Fungisida ini efektif menjaga tanaman pangan. Itu penting untuk menghindari penurunan besar-besaran hasil panen.

Tipe Penyakit Tanaman yang Dikendalikan Antracol

Antracol terkenal bisa mengendalikan penyakit tanaman yang jamur sebabkan. Misalnya Plasmodiophora brassicae, penyebab penyakit pada kubis, dan Pyricularia oryzae pada padi. Produk ini juga sukses melawan penyakit busuk akar dan rebah batang. Ini membuatnya menjadi pilihan utama petani di Indonesia.

Cara Aplikasi Antracol pada Tanaman

Untuk menggunakan Antracol, petani menyemprotkan fungisida yang sudah diencerkan. Penyemprotan diarahkan ke bagian tanaman yang sakit. Tujuannya agar fungisida bekerja dengan efektif. Petani diingatkan untuk selalu mengikuti anjuran dosis Antracol. Ini penting untuk hasil maksimal dalam pemberantasan penyakit.

Keunggulan dan Dosis Penggunaan Antracol

Kelebihan Antracol adalah mudahnya tercampur dengan air. Ini membuat aplikasi pada tanaman menjadi lebih mudah. Zat aktif di dalamnya langsung bertindak pada jamur penyebab penyakit. Hal ini mencegah penyakit berkembang lebih lanjut. Penggunaan yang tepat, 2 kali sebulan, dapat mengurangi resistensi dan kerusakan lingkungan.

MetodeDeskripsi
VegetatifOkulasi, penempelan, sambungan, stek
GeneratifPenanaman benih langsung
PenyianganSecara berkala sesuai pertumbuhan gulma
PemupukanSetiap 1-2 bulan dengan urea dan TSP
Penyemprotan pestisida2 kali tiap bulan dengan Antracol atau Dithane

Kesimpulan

Antracol sudah jadi pilihan utama bagi banyak petani. Ini karena keampuhannya dalam melawan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Menurut data, Customer Satisfaction Index (CSI) di Desa Torongrejo mencapai 73,45%. Ini menunjukkan bahwa petani sangat percaya pada Antracol. Juga, analisis kinerja penting (IPA) mendapat skor 92,59%. Hal ini menegaskan bahwa Antracol berhasil memenuhi harapan petani, terutama yang menanam bawang merah.

Tapi, Antracol masih perlu diperbaiki di beberapa area. Seperti kecepatan dalam mengatasi jamur, efektivitas melawan bercak ungu, dan harganya. Untuk mendorong pertanian yang lebih baik, Antracol harus meningkatkan aspek-aspek ini. Produk ini juga perlu memperkenalkan fitur-fitur baru yang akan membedakannya dari fungisida lain di pasar.

Riset di Kelurahan Pekalobean menunjukkan beberapa faktor penting dalam pembelian. Antara lain adalah produk, harga, tempat, dan promosi. Dari faktor-faktor ini, kualitas produk adalah yang paling diutamakan oleh petani. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata produk sebesar 4,45, yang berarti “sangat setuju”. Ini membuktikan bahwa kualitas produk sangat penting.

Antracol telah memberikan dampak positif bagi pertanian modern di Indonesia. Penggunaannya yang tepat membantu mengurangi masalah resistensi hama. Fungisida ini mendukung peningkatan hasil panen dan stabilnya produksi pangan. Dalam menghadapi tantangan pertanian, seperti perubahan iklim, Antracol tetap jadi opsi teratas. Ini untuk menjaga kualitas dan jumlah hasil bagi petani.

Google News Button Ikuti Kami di Google News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here