Home Berita Terbaru Cari Tahu Yuk, Beberapa Jenis Ikan Lele Yang Di Budidayakan Di Indonesia

Cari Tahu Yuk, Beberapa Jenis Ikan Lele Yang Di Budidayakan Di Indonesia

ikan lele

GOLDEN FARM 99 – Ikan Lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Ikan lele juga dikenal dengan nama catfish dan mempunyai predikat tambahan walking catfish.

Budidaya lele cukup mudah karena dapat dibudidayakan dengan lahan dan sumbe air yang terbatas, pemasarannya pun cukup mudah dan tidak memelukan modal yang besar.

Lele ini dikenal dengan tubuhnya yang licin, pipih memanjang, dan kumis memanjang mencuat disekitar mulutnya. Di Indonesia ada beberapa jenis lele yang populer sebagai varietas ternak. Jenis lele ini terdiri dari jenis lele alami yang ditemukan di air tawar, atau lele yan saling disilangkan. Berikut beberapa jenis lele yang berhasil dibudidayakan di Indonesia.

BACA JUGA : Cara Mudah Budidaya Ikan Nila Untuk Memulai Bisnis Yang Menguntungkan

Jenis – Jenis Ikan Lele Yang Di budidayakan

Beberapa jenis ikan lele yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya Anda akan mengetahui ciri-ciri ikan lele yang banyak ditemukan di Indonesisa, Serta kelebihan dan kekurangannya. Jadi Anda bisa memilih ikan lele yang akan dibudidayakan. Berikut jenis-jenis ikan lele di Indonesia.

1. Lele Sangkuriang

Nama Sangkuriang berasal dari cerita rakyat dari jawa barat, yakni asal mula gunung tangkuban perahu. Dari Namanya, jelas ikan unggul ini ditemukan di Jawa Barat. tepatnya di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Sangkuriang I dikenalkan kepada publik  di tahun 2004, kemudian sangkuriang II dikembangkan antara tahun 2010 – 2012.

Ciri ciri umum lele sangkuriang :

  • Warna punggung hitam kehijauan
  • Warna perut : Putih kekuningan
  • Panjang standar 23-34 cm
  • Bibit 40 hari mempunyai panjang 5-8 cm

Kelebihan dari lele sangkuriang adalah:

  • Bongsor (gemuk dan tinggi).
  • Tahan terhadap penyakit.
  • Larva (bibitnya) tidak kanibal.
  • Cepat besar.

2. Lele Mutiara

Ikan lele mutiara merupakan kependekan dari Mutu Tinggi Tiada Tara (Mutiara). Lele ini berasal dari persilangan strain (jenis) lele mesir, lele paiton, Sangkuriang, dan Dumbo selama 3 generasi.

Ciri-ciri ikan lele mutiara, yaitu:

  • Warna abu abu gelap
  • 10-40 % lebih cepat tumbuh daripada benih lain
  • Pemeliharaan Benih lebih singkat : untuk ukuran tebar 100/m2 butuh waktu 40-50 hari untuk menghasilkan benih 5-7cm atau 7-9cm, sementara untuk padat tebar 200 benih /m2 perlu waktu 60-80 hari
  • ukuran benih relatif sama, tidak perlu sortir.  Saat pemanenan pertama ditemukan 80-90% benih siap jual
  • Lebih tahan penyakit
  • Heamat pakan (Food convention ratio  hanya 0,6 – 0,8 saat pendederan dan 0,8 – 1 saat pembesaran.
Baca juga :  Tips Budidaya Kakao Agar Dapat Berbuah Lebat

3. Lele Dumbo

Ikan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1985. Ikan lele dumbo disebut sebagai keturunan lele taiwan, atau persilangan lele taiwan dan mesir. Penelitian terakhir yang dipublikasikan oleh pusat riset perikanan KKP mengindikasikan bahwa lele dumbo merupakan jenis spesies lele afrika.

Keunggulan ikan lele dumbo, yaitu:

  • Badannya lebih besar daripada lele lokal.
  • Tidak suka membuat lubang di tanah, jadi cocok untuk kolam tanah.
  • Pertumbuhannya lebih cepat. Bayangkan lele dumbo berumur 2 bulan sudah seperti lele lokal berumur 1 tahun.

Kelemahan ikan lele dumbo, yaitu:

  • Lele dumbo dagingnya lembek, jika digoreng lebih mudah hancur sehingga harus hati hati.
  • Rasanya tidak segurih lele lokal.

4. Mandalika

Sesuai namanya, Ikan lele mandalika berasal dari Nusa Tenggara Barat, tepatnya dikembangkan oleh Instalasi Balai Benih Ikan Batu Kumbung, di bawah naungan Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, Provinsi NTB. Ikan lele mandalika merupakan hasil persilangan antara betina sangkuriang dan jantan masamo.

Kelebihan ikan lele mandalika, yaitu:

  • survival ratenya lebih dari 90%.
  • Di NTB, diklaim lebih menguntungkan daripada sangkuriang.
  • Bisa dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi.
  • Pertumbuhan lele mandalika 22% lebih baik daripada ikan lele lain.
  • Lebih subur daripada jenis lainnnya.
  • Food COnversion Rationya 0,6-0,7%.

5. Lele Masamo

Ikan lele ini pertama kali di bawa PT matahari Sakti ke Jawa Timur sekitar tahun 2010. Kelebihan ikan lele masamo, yaitu Cepat besar, bisa panen umur 1,5 bulan – 2,5 bulan, tergantung pakan yang diberikan. Ikan lele lainnya biasanya berumur 3 bulan baru panen. Adapun kekurangannya, yaitu Ikan lele ini tergolong agresif dan nafsu makannya tinggi. Peternak harus ulet. Jika telat memberi makan maka sifat kanibal masamo akan muncul dan memakan temannya.

Ciri ciri ikan lele masamo :

  • Badan lebih panjang daripada lele sangkuriang.
  • warna kehitaman.
  • bentuknya seperti sepatu pantofel jadul.
  • Kepala lebih runcing dan ada tonjolan di tengkuk.
  • Masamo dewasa mempunyai bintik bintik sekujur tubuhnya.
  • Benih masamo susah dibedakan dengan benih lainnya.

6. Lele Limbat

Ikan lele limbat sangat populer di asia tenggara. Ikan lele limbat banyak diemuan di rawa-rawa, sumur tua dan hutan-hutan berair. Di Medan ikan ini diubah menjadi makanan khas, yakni ikan sale, sehingga banyak yang mencari dan harganya cukup tinggi. Jika anda di Medan, tidak ada salahnya mencoba budidaya lele ini. Ciri utama limbat adalah adanya bintik bintik pada tubuhnya yang membentuk garis kuning.

Baca juga :  Cari Tahu Yuk, Cara Budidaya Ikan Lele Yang Mudah Bagi Pemula

7. Lele Pyton atau Payton

Ikan lele pyton atau sering disebut Payton adalah hasil persilangan antara lele dumbo dan lele Thailand. Ikan ini mulai dibudidayakan di 2004 di Pandeglang Banten. Meski tidak di Sengaja, ternyata penemuan lele Pyton ini sangat cocok dibudidayakan di suhu rendah seperti pandeglang Banten, Sebelumnya, banyak lele mati di suhu rendah. Bentuk kepala ikan ini seperti ular pyton oleh karena itu ia disebut lele phyton.

Kelebihan lele Phyton :

  • Tahan suhu rendah.
  • Hemat pakan. Saat diuji coba FCR lele pyton 1 : 1 sementara lele sangkuriang 1 : 0,81.
  • Ukuran lebih besar.
  • Saat digoreng lebih gurih daripada lele dumbo.

Kelemahan Lele Phyton :

  • Tidak tahan goncangan air jadi tidak cocok untuk aerah dekat laut.
  • Kurang tahan panas.
  • Jika musim hujan nafsu makan berkurang, bisa diberi solusi dengan probiotik atau pelet bercampur madu.

8. Lele Lokal

Lele lokal, lele kampung, atau lele Jawa termasuk jenis lele yang cukup banyak dibudidayakan. Lele ini memiliki nama ilmiah Clarias batrachus. Lele lokal menyebar luas mulai dari anak-benua India, Asia Tenggara, Indonesia, dan Filipina. Jenis lele ini sering disebut walking catfish karena kemampuannya berjalan di daratan ketika mencari tempat yang lebih banyak airnya. Jenis lele lokal kini ditemukan terbatas di wilayah aliran-aliran sungai di Jawa.

9. Lele Kepala Lebar

Lele Kepala Lebar atau Broadhead catfish merupakan jenis ikan lele yang berasal dari daerah Asia Tenggara. Ikan ini banyak dikonsumsi di Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Namun, populasi asli jenis ikan ini sekarang menghadapi kepunahan karena aktivitas buatan manusia dan introgresi genetik karena kawin silang.

10. Lele Albino

Lele Albino atau lele pink merupakan jenis lele yang sering dibudidayakan sebagai ikan hias. Ikan ini memiliki ciri khas tubuh yang berwarna putih ke merah muda dengan corak lain seperti hitam. Ada beberapa jenis ikan lele albino menurut coraknya. Ini meliputi lele albino tompel, lele albino belang, dan lele albino dumbo. Ikan ini juga bisa menjadi ikan konsumsi dan bisa berkembang menjadi lele berukuran raksasa.

Demikian informasi mengenai jenis-jenis ikan lele yan banyak dibudidayakan di Indonesia. Semoga bermanfaat untuk Anda yan inin memulai bisnis budidaya lele. Terimakasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here