Penggunaan Antracol – Fungisida Antracol dibuat oleh PT. Bayer Indonesia. Ini adalah solusi utama bagi para petani untuk melawan penyakit tanaman akibat jamur. Menggunakan Antracol dengan benar sangat penting. Hal ini untuk memaksimalkan keefektifannya dan mengurangi risiko pada tanaman. Antracol adalah fungisida kontak dalam bentuk tepung yang harus dilarutkan dalam air sebelum penyemprotan.
Antracol mengandung 70% Propineb. Bahan aktif ini tidak hanya melawan jamur, tapi juga memberi nutrisi zinc yang penting bagi tanaman. Penyemprotan harus dilakukan tepat waktu, seperti 1-2 minggu pasca pemangkasan. Atau ketika anakkan mulai terbentuk. Ulangi penyemprotannya sesuai dengan jenis dan level serangan penyakit.
Untuk tanaman anggur, dosis Antracol adalah 1,5 – 3 g/l. Volume semprotan yang dibutuhkan adalah 600-800 l air/ha. Untuk jagung, dosisnya 2 kg/ha dengan volume semprot 500-800 l air/ha. Penyemprotan harus diulang setiap 7 hari jika ada gejala serangan.
Takeaways Penting
- Gunakan Antracol sesuai dosis rekomendasi untuk tiap jenis tanaman.
- Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari.
- Antracol melawan jamur dan menyediakan zinc untuk tanaman.
- Dosis dan interval penyemprotan berbeda untuk tiap tanaman dan serangan penyakit.
- Ikuti anjuran pemakaian untuk menghindari toksisitas pada manusia dan lingkungan.
Manfaat Penggunaan Antracol bagi Tanaman
Petani mendapat banyak keuntungan dari penggunaan Fungisida Antracol. PT. Bayer Indonesia membuatnya. Ini adalah solusi efektif melawan jamur.
Baca juga : Zat pengatur tumbuh tanaman ZPT ATONIK 6.0 Mudah dan Murah
Efektivitas Tinggi dalam Mengendalikan Penyakit
Antracol efektif mengendalikan penyakit pada tanaman. Virus seperti embun tepung dan bercak daun tak berkutik. Antracol menjaga tanaman padi, kentang, dan lainnya tetap sehat.
Tanaman | Penyakit yang Dikendalikan | Dosis | Volume Aplikasi | Interval Aplikasi |
---|---|---|---|---|
Anggur | – | 1.5-3 g/l | – | 1-2 minggu setelah pemangkasan daun, setiap 4 hari |
Apel | Powdery mildew, leaf spot | 4 g/l | – | – |
Bawang Merah | – | 2 g/l | 300-800 l/ha | 5-7 hari tergantung serangan |
Cabai Merah | Anthracnose, leaf spot | 1-2 g/l anthracnose, 2-4 g/l leaf spot | 500-1000 l/ha | 7 hari |
Kentang | Late blight | 1.5-2.5 g/l | 400-800 l/ha | 5-7 hari berdasarkan titik aktif |
Padi Sawah | Sheath rot, leaf spot, brown spot | 250-1000 g/ha | 500 l/ha | Saat pembentukan anakkan, 20-30 hari setelah tanam, 1-2 aplikasi dengan interval 10 hari |
Teh | Leaf spot | 2 kg/ha | 500 l/ha | 1 minggu setelah pemetikan daun |
Tomat | Leaf blight | 1.5-2.5 kg/ha | – | 5-7 hari berdasarkan titik aktif |
Spektrum Luas untuk Berbagai Jenis Tanaman
Antracol bisa digunakan untuk berbagai tanaman. Fungisida ini cocok untuk tanaman pangan dan buah-buahan. Antracol adalah pemecah masalah serbaguna bagi petani.
Penyediaan Nutrisi Tambahan
Antracal tidak hanya melawan penyakit. Ini juga memberikan zinc bagi tanaman. Zinc penting untuk sintesis protein dan klorofil. Ini membuat tanaman lebih sehat.
Perlindungan Berkelanjutan
Sekali dipakai, Antracol melindungi tanaman lebih lama. Lapisannya menghalangi spora jamur. Ini menjaga tanaman tetap produktif tanpa takut serangan balik.
Penggunaan Antracol untuk Tanaman yang Sehat
Untuk menjaga tanaman tetap sehat, penting menggunakan Antracol dengan benar. Langkah penting meliputi mengetahui cara yang tepat untuk mengaplikasikannya. Ini termasuk mengikuti dosis yang benar. Serta memperhatikan hal-hal penting lainnya saat menggunakan Antracol.
Cara Aplikasi yang Tepat
Mulai dengan menyiapkan larutan Antracol sesuai dosis yang dibutuhkan. Untuk bawang merah dosisnya adalah 2 g/l. Untuk kentang, dosisnya berada di kisaran 1,5-2,5 g/l. Setelah larutan siap, semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Ini memastikan setiap bagian dilindungi oleh Antracol.
Dosis dan Konsentrasi yang Direkomendasikan
Dosis Antracol bergantung pada tanaman dan penyakit yang dituju. Berikut adalah dosis rekomendasi untuk beberapa tanaman:
Jenis Tanaman | Jenis Penyakit | Dosis/Konsentrasi | Volume Air | Interval Aplikasi |
---|---|---|---|---|
Anggur | Antraknosa | 1,5-3 g/l | 600-800 l/ha | Setiap 4 hari |
Anggrek | Bercak Daun | 2 kg/ha | 500-800 l/ha | Setiap 7 hari |
Apel | Embun Tepung | 4 g/l | Volume Tinggi | — |
Perhatian dalam Penggunaan
Antracol merupakan fungisida kontak dalam bentuk tepung. Kandungan aktifnya, propineb 70%, membuatnya cukup berbahaya. Penting untuk menggunakan Antracol sesuai petunjuk. Gunakan alat pelindung dan patuhi dosis serta jadwal yang disarankan. Hal ini mengurangi risiko bagi manusia dan lingkungan.
Kesimpulan
Antracol dianggap sebagai fungisida utama di berbagai jenis tanaman. Menurut Customer Satisfaction Index (CSI) di Desa Torongrejo, kepuasan petani adalah 73,45%. Ini termasuk kategori puas. Kepatuhan pada penggunaan Antracol 70 WP juga tinggi, yaitu 92,59%.
Loyalitas petani bawang merah terhadap Antracol 70 WP sangat kuat. Hal ini menunjukkan mereka percaya pada produk ini. Untuk hasil yang lebih baik, kita perlu fokus pada peningkatan attribute kurang optimal dan sosialisasi. Memahami cara penggunaan dan dosis yang tepat sangat penting.
Penelitian selama 5 bulan di Lempake, Samarinda, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) membuktikan efektivitas Antracol. Fungisida ini khususnya efektif pada tanaman cabai. Hal ini menunjukkan bahwa Antracol secara signifikan mengurangi intensitas penyakit.
Dengan penggunaan yang tepat, Antracol bisa jadi solusi melawan penyakit tanaman. Ini mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif. Hal ini memungkinkan petani mendapatkan hasil panen berkualitas sambil menjaga ekosistem pertanian.