GOLDEN FARM 99 – Cara menanam sawi di polybag . Salah satu jenis sawi yang bisa ditanam yaitu Sawi Pagoda, yang dikenal juga dengan nama lainnya yaitu Ta Ke Chai dan Tatsoi, adalah jenis sawi yang berasal dari beberapa daerah, salah satunya adalah Tiongkok. Sawi pagoda merupakan salah satu jenis sawi yang memiliki bentuk daun yang unik. Daunnya cembung dan banyak melingkar jika dilihat dari atas.
Meskipun masuk dalam kategori sayur sawi, sawi pagoda tergolong cukup unik. Bentuknya tidak sama dengan sawi pada umumnya, namun terlihat seperti bunga yang mekar dengan bentuk daun oval berwarna hijau pekat yang sangat mencolok. Selain itu daunnya juga tampak bergelombang menonjol di permukaannya.
Selain unik sawi pagoda juga mengandung kalsium, beta karoten, Vitamin A, C, K, dan juga mengandung kalium, fosfor, zat besi dan potassium yang tinggi. Semua zat ini tentu sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Nah, bukan cuma unik sawi pagoda juga mengandung banyak nutrisi. Jadi, jangan ragu budidaya sawi pagoda menggunakan pot/polybag. Berikut cara budidaya sawi pagoda menggunakan pot/polybag diantaranya yaitu:
Cara Menanam Sawi di Polybag
Cara Menanam Sawi di Polybag cocok ntuk Anda yang tidak memiliki lahan yang luas. Tanaman ini juga mudah ditanam dimana saja. Berikut Cara Menanam Sawi di Polybag yang bisa kita lakukan sendiri :
1. Siapkan Alat Dan Bahan
Yang pertama Anda perlu menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu untuk menanam sawi pagoda. Berikut beberapa alat dan bahan yang perlu Anda siapkan yaitu:
- Benih sawi pagoda, pilih benih yang berkualitas agar mendapat hasil yang maksimal.
- Siapkan media tanam, berupa tanah, sekam bakar dan kompos dengan campuran 1:1:1.
- Pot/polybag.
- Skop
2. Proses Penyemaian
Proses penyemaian dilakukan agar mengetahui bibit yang bagus untuk ditanam. Berikut proses penyemaian dilakukan diantaranya yaitu:
- Siapkan pot/polibag, isi menggunakan media tanam yang sudah dicampur.
- Taburkan benih sawi pagoda ke dalam pot/polibag yang sudah diisi media tanam.
- Kemudian basahi media tanam menggunakan air sekedar lembab agar media tanam tidak terlalu kering.
- Tunggu sampai benih ditumbuhi 4-5 helai daun sejati, baru bisa dipindahkan ke dalam polibag yang sudah diberi media tanam.
- Pindahkan bibit sawi ke dalam polibag. Satu polibag diisi bibit sawi pagoda 1, mengapa begitu? Karena sawi pagoda kalau udah besar bisa melebar ya bos. Jadi satu polibag diisi dengan bibit sawi 1.
3. Perawatan Dan Pemeliharaan Tanaman
Hal penting lainnya cara menanam sawi di polybag yaitu Perawatan dan pemeliharaan tanaman, Tujuannya agar tanaman terhindar dari hama dan tanaman bisa tumbuh lebih bagus. Perawatan tanaman Sawi Pagoda meliputi penyiraman, pemupukan, penjarangan, penyulaman,penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Berikut cara perawatan dan pemeliharaan tanaman sawi, yaitu:
- Penyiraman, Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.
- Pemupukan, dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
- Penjarangan, dilakukan untuk penanaman koloni, khususnya jika jarak antar tanaman Sawi Pagoda terlalu rapat, agar masing-masing tanaman mendapat unsur hara secara optimal. Tanaman yang dijarangkan dipindahkan ke tempat lain di polibag/pot yang sama atau polibag/pot lain yang sudah dipersiapkan.
- Penyulaman, dilakukan penyulaman jika bibit tanaman Sawi Pagoda tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Sawi Pagoda lainnya (jika ada).
- Penyiangan, dilakukan disekitar tanaman sawi pagoda yang ditumbuhi gulma dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Pengendalian Hama Tanaman.
Proses cara menanam sawi di polybag yang harus betul – betul di jaga adalah serangan hama penyakit.
- Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
- Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
- Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
- Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
- Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
- Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.
4. Panen Sawi Pagoda
Panen Sawi Pagoda sudah dapat dilakukan 40 – 45 HST. Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Sawi Pagoda untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Sawi Pagoda tsb.
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan mengenai cara menanam sawi di polybag . Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba menanam sawi pagoda. Terimakasih.