GOLDEN FARM 99 – Sudah pernah dengar tebu ireng ? Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman yang menjadi kebutuhan masyarakat sampai saat ini. Mulai dari pangkal sampai ujung batang, kandungan gulanya yang berkisar 20% memiliki banyak manfaat yaitu bisa menghasilkan produk utama berupa gula pasir. Terlebih dengan bertambahnya penduduk, peningkatan penghasilan, dan bertambahnya industri yang memerlukan gula pasir sebagai bahan olah berbagai jenis makanan.
Kondisi iklim tropis dan lahan pertanian yang luas menjadi salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan tanaman tebu ireng. Di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera memiliki 62 pabrik pengolah tebu atau pabrik gula yang telah beroprasi sejak masa penjajahan.
Cara budidaya tebu ireng perlu diketahui sebelum Anda memutuskan untuk menanamnya, terutama sebagai ladang penghasilan. Budidaya tebu sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Tebu akan tumbuh dengan sangat baik di daerah beriklim panas dengan suhu 25—28°C dan memiliki curah hujan 100 mm/tahun. Berikut beberapa langkah budidaya tebu yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Langkah Mudah Budidaya Tebu Ireng
Ada beberapa langkah mudah untuk budidaya tanaman tebu ireng yang perlu Anda coba. Karena jika Anda memutuskan untuk menanamnya, terutama sebagai ladang penghasilan. Ada 6 langkah mudah budidaya tanaman tebu yang perlu Anda coba diantaranya, yaitu:
1. Iklim Dan Keadaan Cuaca
Sifat iklim dan keadaan cuaca untuk tanaman tebu ireng yaitu:
- Sifat iklim berkaitan dengan penyebaran curah hujan. Pada dasarnya, tanaman tebu ireng membutuhkan air pada masa vegetatifnya sehingga curah hujan bulanan yang ideal adalah 200 mm/bulan.
- Keadaan cuaca untuk menanam tanaman tebu, yaitu tebu cocok ditanam di dataran rendah dengan suhu optimal sekitar 24-300C. Kecepatan angin tidak lebih dari 10 km/jam agar menghindari tanaman tinggi yang roboh dan berkurangnya rendemen (besar kecilnya kandungan gula di dalam batang tebu).
2. Mempersiapkan Lahan Untuk Budidaya Tebu ireng
Sebelum budidaya tebu ireng dilakukan, lahan harus dipersiapkan. Pastikan tanah sudah memenuhi syarat pertumbuhan dengan pH antara 5,7-7. Sistem pengolahan lahan yang umumnya dipakai adalah Reynoso. Prinsip sistem tersebut membuat got-got untuk pembuangan dan penampungan air dan lebih tepat untuk kriteria lahan sawah.
Langkah awalnya adalah membolak-balikkan tanah dengan cara pembajakan agar gembur dan udara dapat masuk dengan baik. Setelah itu, membuat got atau parit agar pembuangan air dapat lancar. Berdasarkan pengolahan tanah, panjang got dan jumlah lubang per hektar dapat diperkirakan sebagai berikut:
- Got keliling : lebar 60 cm kedalaman 90 cm
- Got mujur : lebar 60 cm kedalaman 80 cm
- Got malang : lebar 50 cm kedalaman 70 cm
- Lubang tanam : lebar 40 cm kedalaman 30 cm
3. Mempersiapkan Bibit
Kriteria bibit harus memiliki mutu yang baik agar menghasilkan rendemen yang tinggi. Bibit tebu ireng yang baik ialah yang memiliki daya tumbuh 90%, tingkat kemurnian >95%, batang normal sesuai varietas, dan dalam kondisi sehat. Namun, petani tidak perlu mempersiapkan bibit tebu. Mengapa begitu? Karena, biasanya bibit sudah disediakan oleh pemerintah dan banyak pabrik gula yang sudah menyediakan untuk para petani yang bekerja sama. Berikut macam-macam bibit yang akan digunakan, yaitu:
- Rayungan, bibit yang mata tunasnya telah tumbuh. Cocok untuk perairan yang cukup.
- Bagal, bibit yang mata tunasnya belum tumbuh. Cocok ditanam di lahan sawah maupun tegalan.
- Lonjoran, bibit yang belum dipotong-potong menjadi stek.
- Beberan, bibit bagal yang disemaikan terlebih dahulu sampai keluar tunasnya.
- Bibit pucuk, bibit yang diambil dari ujung batang dengan 2-3 ruas.
4. Penanaman
Berikut beberapa langkah menanam bibit tebu ireng diantaranya, yaitu:
- Setelah bibit tebu sudah siap tanam, kita perlu menentukan waktu tanam.
- Dalam budidaya tebu, waktu tanam yang tepat adalah pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Hal ini disebabkan karena umur tebu sekitar 12 bulan bertepatan dengan tahun berikutnya dimana pabrik gula sedang giling.
- Bibit yang sudah siap tanam harus diletakkan sesuai dengan jenisnya.
- Jika menanam bibit rayungan, maka harus diletakkan dengan posisi miring.
- Selain bibit rayungan, diletakkan dalam posisi mendatar dengan mata tunas di samping. Kemudian, bibit ditutup tanah agar tidak bergeser.
5. Pemeliharaan Tanaman Tebu ireng
Berikut ini adalah pemeliharaan yang harus kita lakukan untuk mendukung pertumbuhan tebu ireng, diantaranya seperti penyulaman, pemberian air, pemeliharaan got, pembumbunan, pemupukan, penyiangan serta hama dan penyakit. Berikut penjelasannya:
1). Penyulaman
Jika bibit tebu yang berumur 1 minggu tidak tumbuh atau mati, maka akan dilakukan penyulaman atau tanaman harus diganti dengan bibit baru. Penyulaman ke dua bisa di lakukan pada minggu ke-4 setelah penyulaman pertama.
2). Pemberian Air
Pemberian air dilakukan agar tanaman tidak kekeringan dan jika kekeringan tanaman tebu akan mati. Berikut pemberian ai pada tanaman tebu diantaranya, yaitu:
- Tanaman tebu memerlukan air yang cukup selama 4-5 bulan masa pertumbuhannya. Namun, setelah umur tanaman semakin tua, maka air yan dibutuhkan semakin sedikit.
- Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali sampai tanaman berumur 2 minggu. Saat tanaman tebu mencapai 2-4 minggu, penyiraman menjadi 2 kali seminggu.
- Waktu tanaman berumur 4-6 minggu, penyiraman dilakukan seminggu sekali. Terakhir, umur 6-16 minggu, penyiramannya menjadi sebulan sekali.
- Jika waktu tanamnya sekitar bulan Juni, maka bertepatan setelah 16 minggunya, sudah masuk musim penghujan sehingga tidak perlu melakukan penyiraman lagi.
3). pemeliharaan Got
Pemeliharan got dilakukan untuk menjaga drainase tetap baik. Kegiatannya yaitu berupa kebersihan got, perbaikan dinding got yang rusak, dan pendalaman got.
4). pembumbunan
Tahap ini merupakan penimbunan tanah terhadap tiap lubang tanam yang telah dibuat. Pembumbunan dilakukan 4 kali yaitu pada saat umur 1 bulan. Selanjutnya, yang kedua tanaman tebu berumur 2-2,5 bulan dan yang ketiga umur 3-3,5 bulan.
Pembumbunan terakhir yaitu pada saat tanaman umur 4-5 bulan. Hal ini perlu dilakukan karena tanaman tebu yang semakin tinggi dan untuk menjaga bagian batang bawah sampai akar tetap kuat menopang tanaman.
5). Pemupukan
Ada beberapa hal penting yang harus dierhatikan dalam pemupukan pada tanaman tebu agar mendapatkan unsur hara yang sesuai dan penyerapan yang tepat serta efisien, diantaranya yaitu:
- Jenis pupuk, pupuk yang digunakan harus mengandung unsur N, P, dan K. unsur N bisa diperoleh dari pupuk ZA dan urea. Unsur P didapat dari pupuk TSP dan unsur K bisa diperoleh dari pupuk KCl dan ZK.
- Dosis Pupuk, harus digunakan sesuai aturan yan ada dikemasan atau aturan wadahnya.
- Waktu pemupukan dilakukan pada pagi atau sore hari.
- Pemupukan harus dilakukan dengan tepat, seperti Untuk pupuk TSP, sebaiknya diberikan sebelum penanaman. Caranya, buatkan lubang pupuk dengan kedalaman yang sama dengan jarak tanaman tebu. Misal, 10 cm lubang untuk pupuk, maka jarak pemberian pupuk harus 10 cm dari tanaman.
6). Penyiangan
Pembersihan gulma atau tanaman pengganggu bisa dilakukan dengan tenaga manusia dan bahan kimia. Jika menggunakan tenaga manusia, harus dibersihkan 4 kali dengan selang waktu 3 minggu setelah tanam.
Selain itu, bahan kimia yang dipakai adalah herbisida dengan komposisi Diuron 3 kg atau Gesapax 3 kg, ditambahkan 2,4-D Garam Amida 1,5 liter yang dilarutkan dalam 1 liter air. Itu adalah dosis untuk kebutuhan 1 ha.
Penyiangan tidak hanya pembersihan gulma, tetapi juga pengelupasan daun kering yang disebut klentek. Pengklentekan memiliki tujuan agar menurunkan kelembaban dan meringankan beban tanaman sehingga tanaman tidak roboh.
7). Hama Dan Penyakit
Hama merupakan salah satu hewan pengganggu tanaman dengan cara menghisap atau memakan bagian tanaman. Untuk menghindarinya, Anda dapat mencegah untuk menanam varietas tebu tahan lama, kebersihan tebu terjamin, dan rotasi tanaman.
Penyakittanaman tebu merupakan salah satu pengganggu yang disebabkan oleh mikroorganisme yang merugikan dan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Cara mencegahnya yaitu dengan menanam varietas tebu tahan penyakit, memilih bibit yang sehat, sterilisasi pisau pemotong bibit, pemberian nematisida waktu pengolahan lahan.
Jika tanaman terlanjur terkena serangan hama dan penyakit, sebaiknya potong bagian dan seluruh tanaman kemudian dibakar agar tidak menulari tanaman tebu lainnya.
6. Pemanenan
Proses dilakukan pada saat memasuki bulan kering yaitu sekitar bulan 4 sampai bulan 10. Untuk memanen tebu, kita dapat menggali dan mengeluarkan tanah disekitar tanaman tebu dengan kedalaman sekitar 20 cm. Jika kita ingin menanam kembali tebu, maka sisakan 3 ruas pada bagian batang tebu. Saat memanen, buang bagian pucuk dari tanaman tebu dan ikat batang-batang tebu yang dipanen menjadi satu (biasanya sekitar 20-30 batang).
Dengan demikian informasi mengenai langkah mudah budidaya tanaman tebu ireng yang perlu Anda coba. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin mencobanya. Terimakasih