Saat ini, banyak orang yang beralih mengonsumsi tanaman organik karena keunggulan dari segi kesehatan. Akan tetapi, di pasaran harga tanaman organik masih relatif mahal. Maka itu, sesekali juga tidak ada salahnya membeli tanaman anorganik sebagai alternatif.
Contoh tanaman organik dan anorganik yang paling mudah dijumpai adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan bunga. Namun, untuk konsumsi sehari-hari, tentunya buah-buahan dan sayuran lebih diutamakan.
Perbedaan antara tanaman organik dan anorganik adalah proses produksi atau penanamannya. Tanaman organik hanya memakai bahan alami. Sedangkan, anorganik dicampur memakai bahan kimia dan pestisida.
Mari kita cek satu per satu, apa saja sih yang termasuk contoh tanaman organik dan anorganik? Ini dia daftarnya!
Contoh – contoh tanaman organik dan anorganik
Adapun contoh tanaman organik dan anorganik yang mudah dijumpai di pasaran, adalah sebagai berikut:
1. Apel.
Sebenarnya, buah apel termasuk dalam contoh tanaman organik dan anorganik. Sebab, selain ditumbuhkan secara alam, apel juga tak sedikit yang dibudidayakan dengan bahan kimia.
Sebelum dikonsumsi, sebaiknya cuci apel sampai bersih untuk menghilangkan residu atau kotoran yang menempel. Apel organik biasanya relatif mahal, terlebih lagi apel import, bisa mencapai Rp 50.000 – Rp 200.000 per buah.
2. Stroberi.
Sama seperti buah apel, stroberi juga termasuk contoh tanaman organik dan anorganik. Karena, bisa ditumbuhkan secara alami dan dengan bahan kimia. Apabila buah stroberi organik segar harganya di luar jangkauan, tak ada salahnya membeli stroberi beku organik yang lebih murah.
3. Seledri.
Contoh tanaman organik dan anorganik selanjutnya adalah seledri. Disebut sebagai superstar fitonutrien yang kaya fiber, seledri anorganik bisa mengandung 64 residu pestisida. Karena itu, sebaiknya pilih seledri yang organik saja, bila memungkinkan.
4. Bayam.
Mengandung vitamin A dan zat besi, bayam menjadi sayuran favorit di seluruh dunia. Hanya saja, bayam anorganik juga mengandung pestisida yang cukup tinggi. Pestisida biasanya dipakai untuk mengusir serangga dan bila dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit. Jadi, sebaiknya pilih sayuran bayam organik.
5. Jagung manis.
Tahukah kamu, jagung manis rupanya masuk dalam daftar contoh tanaman organik dan anorganik. Sebab, jagung memiliki residu pestisida yang terendah dibanding sayuran lain yang bisa dibeli di toko makanan. Hanya 2% dari semua sampel jagung manis yang diuji mengandung residu pestisida.
6. Bawang.
Bawang menjadi bumbu pokok yang banyak dipakai di seluruh planet bumi. Bukan hanya menciptakan aroma dan rasa yang enak, bawang juga bersifat anti-inflamasi dan antihistamin. Menurut Clean Fifteen, kurang dari 10% bawang mengandung residu pestisida. Yang membuatmu harus beralih ke bawang organik.
7. Alpukat.
Kabar gembira bagi pecinta alpukat! Pasalnya, alpukat menduduki peringkat nomor satu sebagai buah yang pestisidanya terendah. Dari semua sampel alpukat yang diuji hanya mengandung 1% residu pestisida.
8. Mangga.
Secangkir mangga, mengandung 100% kebutuhan vitamin C harian tubuh untuk menambah sistem imun. Namun sayangnya, ada sekitar 78% sampel mangga yang diuji tidak memiliki residu pestisida.
9. Melon.
Jaga tubuh tetap terhidrasi setiap hari dengan konsumsi melon. Melon atau Honeydews adalah buah berkadar air tinggi hingga 90% air, sumber vitamin C, dan potasium. Sekitar 50% melon biasa diuji sampelnya dan ditemukan tanpa residu pestisida yang terdeteksi. Sehingga, melon termasuk dalam daftar contoh tanaman organik dan anorganik.
Beli mahal, kenapa tidak menanam sendiri sayuran atau buah organik?
Mengonsumsi sayuran atau buah organik secara rutin, mungkin tidak masalah bagi mereka yang berkocek tebal. Namun, jika anggaran belanja terbatas, kamu bisa mencoba menanam sendiri beli sayuran atau buah organik.
Apalagi, sekarang peralatan berkebun semuanya sudah tersedia di satu platform! Ya, Golden Farm 99, siap memenuhi kebutuhanmu untuk bertanam organik. Mulai dari bibit, media tanam, hingga peralatannya, bisa dibeli di Golden Farm 99.