Di Pertanian Indonesia, petani memilih fungisida Antracol untuk melindungi tanaman padi, terutama di fase bunting. Ini membantu melawan penyakit dari jamur seperti blas dan hawar pelepah. Cara Penggunaan fungisida Antracol yang sukses bergantung pada aplikasi yang benar. Hal ini penting, khususnya saat iklim berubah-ubah yang membuat pertahanan tanaman menjadi lebih sulit.
Fase bunting adalah waktu kritis bagi padi. Ini adalah saat tanaman paling terancam oleh penyakit jamur. Proteksi yang efektif dengan Antracol sangat penting untuk menjaga hasil panen.
Baca juga : Apakah antracol bersifat alkalis
Manfaat dan Efektivitas Fungisida Antracol
Fungisida Antracol populer di kalangan petani untuk pertanian dan hortikultura. Mengandung 70% propineb, ini memberi banyak keuntungan dalam mengatasi penyakit padi. Ini efektif sebagai langkah pencegahan, minim risiko resistensi, dan memberikan zinc bagi tanaman.
Keunggulan Antracol adalah bisa digunakan di musim apa pun. Ini memberi keluwesan luar biasa bagi petani dalam berbagai kondisi cuaca.
Baca juga : Studi kasus di universitas dengan menggunakan Antracol
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Padi
Fungisida ini ampuh melawan penyakit seperti blas (Magnaporthe grisea), bercak coklat, dan gosong bulir. Pemakaian yang tepat dari Antracol bisa menekan penyakit dan meningkatkan hasil panen. Kemampuannya meluas dalam mengendalikan spora jamur menjadikan Antracol pilihan utama petani.
Kandungan dan Cara Kerja Antracol
Komponen utama Antracol adalah propineb, yang membentuk 70% komposisinya. Ia melindungi tanaman dari jamur dengan membentuk lapisan pelindung. Cara kerjanya yang bersifat kontak dan preventif membuatnya sungguh efektif sebelum penyakit timbul.
Fungisida ini tersedia dalam kemasan 250 gr, 500 gr, dan 1 kg. Ini memudahkan petani memilih sesuai kebutuhan tanaman. Dosis yang dianjurkan adalah 300-800 liter air per hektar, dengan 3 gram per liter air.
Hal penting lain adalah memperhatikan dampak lingkungan dan memakai APD untuk menghindari iritasi. Memahami manfaat dan penggunaan yang benar bisa meningkatkan hasil panen padi.
Cara Penggunaan Fungisida Antracol
Untuk efektivitas maksimal, penting mengikuti protokol penggunaan Antracol yang tepat. Ini termasuk menyemprot dengan konsentrasi dan frekuensi yang benar. Juga, interval waktu harus sesuai dengan anjuran pada kemasan.
Antracol hadir dalam kemasan 250 gr, 500 gr, dan 1 kg. Bahan aktifnya, propineb, mengandung zinc dengan konsentrasi 70%. Pentingnya proses aplikasi yang tepat tidak bisa dilebihkan. Ini agar bahan aktif bekerja seoptimal mungkin.
Jenis Tanaman | Dosis Antracol | Metode Aplikasi |
---|---|---|
Padi | 3 gram per liter air | Penyemprotan |
Apel | 4 gram per liter air | Penyemprotan |
Bawang Merah | 4 gram per liter air | Penyemprotan |
Kopi | 4 gram per liter air | Penyemprotan |
Ketika menggunakan fungisida Antracol, penting untuk memeriksa apakah ia cocok dengan bahan lain. Contohnya, pestisida atau pupuk daun. Kami menyarankan melarutkannya di ember air. Setelah itu, aduk rata sebelum ditambahkan ke dalam tangki semprot.
Penerapan yang tepat dari cara penggunaan fungisida Antracol dapat mencegah spora jamur. Sehingga, ini menyuplai tanaman dengan zinc yang diperlukan. Langkah ini tidak hanya melawan penyakit tapi juga mendukung kesehatan dan produktivitas tanaman.
Kesimpulan
Fungisida Antrancol terbukti efektif dalam melawan penyakit jamur pada padi. Penelitian menunjukkan penyemprotan Antracol setiap 7 hari mengurangi bercak daun. Pada usia 33 hari setelah tanam, intensitas penyakit menurun hingga 1.92%. Pada usia 88 hari, busuk buah turun menjadi 1.25%.
Hal ini membantu meningkatkan produksi. Rata-rata, ada 231,74 buah per hektar dengan berat segar 157,65g. Penggunaannya satu bulan setelah tanam sangatlah penting. Anjuran konsentrasi harus diikuti dengan baik.
Penelitian memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima jenis perlakuan. Hasilnya menunjukkan penggunaan yang tepat sangat penting. Ini pastikan kita mendapat hasil maksimal dan berkelanjutan.
Menjadi sadar pada praktik yang benar dalam penggunaan Antracol itu penting. Hal ini untuk menghindari efek samping pada manusia, hewan, dan lingkungan. Mengikuti protokol dan dosis yang dianjurkan memungkinkan kita menggunakan Antracol dengan efektif. Ini melindungi tanaman padi dari infeksi jamur. Penggunaan fungisida yang tepat sangat penting untuk ketahanan pangan. Ini juga meningkatkan kedaulatan pangan nasional kita.