GOLDEN FARM 99 – Sudah pernah makan Ikan Nila goreng ? tahu cara budidaya ikan nila ? merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Perlu Anda ketahui bahwa, diwarung kaki lima hingga restoran hampir semua menyediakan menu ikan nila.
Tidak hanya ikan nila saja yang dibudidaya menggunakan kolam yang terbuat dari tanah, melainkan hampir semua jenis ikan air tawar dibudidayakan di kolam tanah. Seperti ikan lele, ikan gurame, ikan mujair, dan lain sebagainya. Nah, lalu kenapa lebih banyak yang menggunakan kolam tanah untuk budidaya? Hal ini karena biaya untuk konstruksi pembuatan kolam dari tanah ini cukup murah dan proses pembuatannya juga lebih mudah dibandingkan yang lainnya.
Cara Mudah Budidayakan Ikan Nila
Dalam mengolah potensi budidaya ikan nila menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan, sebagai pemula Anda perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang dibutuhkan. Pengenalan tentang pengetahuan budidaya ikan nila ini diperlukan agar dapat mengurangi risiko kerugian yang tidak terukur nantinya.
1. Memilih Benih Ikan Nila
Dalam memulai budidaya ikan nila atau ternak ikan nila, pengetahuan dalam memilih benih ikan nila yang berkualitas sangat dibutuhkan. Dengan mengetahui jenis benih yang berkualitas, akan menghadirkan kemungkinan bagi Anda mendapatkan hasil ternak yang ideal serta memperbesar potensi meraup keuntungan. Untuk meningkatkan keberhasilan dalam melakukan budidaya ikan nila, sangat dianjurkan Anda untuk memilih benih ikan nila dengan jenis kelamin yang sama. Terutama ikan nila jantan.
Pasalnya, ikan nila jantan diklaim memiliki persentase pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan jenis ikan nila betina sebesar 40 persen. Selain itu, dengan memilih jenis kelamin yang sama, ikan nila yang Anda budidaya akan memiliki energi yang lebih untuk tumbuh dan berkembang karena tidak digunakan untuk melakukan perkawinan yang kerap terjadi jika mencampurkan benih jantan dan betina di dalam kolam yang sama.
2. Menyiapkan kolam ternak
Anda bisa membangun kolam secara sederhana, bisa dalam jenis kolam tanah, kolam semen, serta kolam yang terbuat dari terpal. Namun untuk budidaya ikan nila, lebih dianjurkan untuk menyiapkan kolam ternak dalam jenis kolam tanah. Pemilihan kolam tanah sebagai kolam ternak budidaya ikan nila ini memiliki keunggulan untuk dapat menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman liar serta hewan seperti serangga yang dapat digunakan sebagai substitusi pakan secara alami.
Selain itu, kolam tanah untuk ternak ikan nila juga kerap kali dipilih karena tidak membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatannya. Meskipun begitu, karena terbuat dari tanah, pembuatan kolam budidaya ikan nila ini akan membutuhkan waktu yang lama dan didukung oleh kondisi cuaca yang baik.
3. Cara menebar benih ikan nila
Setelah kolam sudah siap, tahapan selanjutnya dalam memulai budidaya ikan nila adalah menebar benih ikan ke dalam kolam ternak yang telah dipersiapkan. Untuk kolam ternak dengan ketinggian air 76 sentimeter, pastikan bahwa Anda tidak menebar benih lebih dari 20 ekor. Jika lalai, kolam ternak tersebut akan menjadi padat saat benih mulai berkembang dan akan memunculkan risiko penyakit serta kematian pada ikan nila yang sedang dibudidaya.
Namun, sebelum Anda mulai menebar benih ke dalam kolam ternak, biarkan benih untuk beradaptasi dengan kondisi dari air kolam tersebut. Untuk hal ini, Anda bisa mempersiapkan ember yang berisi air kolam untuk diisi benih. Tunggu hingga beberapa jam sebelum Anda mulai melakukan proses transfer benih ke dalam kolam ternak. Hal ini dianjurkan untuk dilakukan agar benih ikan bisa beradaptasi dengan kondisi air kolam dan menekan risiko kematian karena gagal berkembang.
4. Perawatan ternak ikan nila
Dalam budidaya ikan nila, ikan ternak tersebut biasanya membutuhkan jumlah pakan dengan persentase 3 persen dari bobot keseluruhannya. Agar dapat memiliki takaran yang sesuai, setiap awal minggu Anda bisa coba untuk mengambil beberapa sampel ikan nila untuk ditimbang agar mendapatkan perhitungan persentase pakan yang ideal. Perihal jadwal pemberian makan, Anda bisa memberi pakan sehari dua kali, dengan waktu ideal di pagi hari dan sore hari.
Pengelolaan air kolam juga punya peran penting dalam keberlangsungan budidaya ikan nila yang sedang Anda lakukan, Secara rutin Anda perlu memantau kadar oksigen dan pH di dalam kolam. Jika kadar oksigen menurun, Anda bisa meningkatkan volume deras aliran air agar membuat sirkulasi yang dapat membuat kadar oksigen kembali ideal. Kadar oksigen dan pH yang sesuai ini akan meminimalisasi risiko timbulnya penyakit serta hama yang berkembang di dalam kolam.
5. Mengetahui waktu panen
Perlu diketahui bahwa budidaya ikan nila cukup membutuhkan waktu yang relatif lama dari awal penebaran benih hingga waktunya panen. Pasalnya, ikan nila yang berkualitas harus tetap dalam keadaan sehat dan memiliki bobot dengan besaran mulai dari 300 hingga 500 gram. Untuk mencapai target bobot tersebut, Anda perlu merawat ternak ikan nila Anda selama kurang lebih 4 hingga 6 bulan.
Demikian informasi mengenai cara mudah budidaya ikan nila, semoga bermanfaat bai Anda yang ingin budidaya ikan nila. Terimakasih