Home Kategori Perkebunan Cara Memelihara Kelapa Sawit Agar Dapat Berbuah Lebat

Cara Memelihara Kelapa Sawit Agar Dapat Berbuah Lebat

cara memelihara kelapa sawit

GOLDEN FARM 99 – Cara memelihara kelapa sawit . Kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang unggul di indonesia. Kelapa sawit juga butuh perawatan lho, tidak terlalu sulit juga. Kenapa kelapa sawit butuh pemeliharaan? karena agar mendapatkan hasil yang banyak. Kelapa sawit ini diolah menjadi minyak kelapa sawit, di indonesia minyak kelapa sawit mampu bersaing secara langsung dengan minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari dari Eropa dan Amerika Serikat. Minyak kelapa sawit di Indonesia memiliki kualitas terbaik dan harganya yang jauh lebih murah.

Faktanya tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit berbanding lurus dengan bentuk pemeliharaannya. Apabila pohon sawit dipelihara dengan benar, maka pohon tersebut pun akan menghasilkan buah dalam jumlah yang melmpah. Begitu pula sebaliknya jika pohon sawit kurang mendapatkan perawatan, buah yang dihasilkan oleh pohon tersebut pun menjadi kurang maksimal.

Baca juga : Komoditas perkebunan di indonesia yang punya potensi besar untuk dikembangkan

Namun, Anda juga wajib memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama merawat kelapa sawit. Pemakaian anggaran dapat dikatakan tepat bila biaya tersebut mampu menghasilkan tanaman kelapa sawit yang menghasilkan buah yang optimal.

Cara Memelihara Kelapa Sawit

Berikut ada beberapa Cara memelihara kelapa sawit agar bisa tumbuh lebat dan menghasilkan banyak minyak kelapa sawit, yaitu:

1. Penyesuaian Metode Dengan Lingkungan

Cara memelihara kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.

2. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi

Seiring berjalannya waktu, dunia terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan.

3. Pengendalian Gulma Secara Intensif

Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.

4. Pemberantasan Hama Dan Penyakit

Dalam hal Cara memelihara kelapa sawit yang benar pasti ada tantangan hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.

5. Pemupukan Dilakukan Dengan Dosis Dan Jadwal Yang Tepat

Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang digunakan untuk kelapa sawit diantaranya yaitu urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.

6. Penunasan Yang Diatur

Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.

7. Prosedur Pemanenan Yang Benar

Proses pemanenan buah kelapa sawit harus dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres. Akibatnya pohon kelapa sawit tidak mengeluarkan bunga lagi sebagai calon bakal buah.

Demikian informasi mengenai Cara memelihara kelapa sawit agar dapat bebuah dengan lebat. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda yang membacanya. Terimakasih dan selamat mencoba.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here