Antracol adalah salah satu fungisida yang sering digunakan oleh petani untuk melindungi tanaman dari berbagai penyakit jamur. Bahan aktif utamanya adalah Propineb, yang termasuk dalam kelompok dithiocarbamate. Fungisida ini dikenal karena spektrum kerjanya yang luas dan kemampuannya dalam mengendalikan berbagai penyakit tanaman. Artikel ini akan mengeksplorasi efektivitas Antracol berdasarkan studi ilmiah, dampaknya terhadap pertanian, serta beberapa rekomendasi penggunaan. Simak juga apa itu antracol dan cara penggunaannya
Efektivitas Antracol Berdasarkan Studi Ilmiah
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas Antracol dalam mengendalikan penyakit tanaman. Berikut adalah beberapa studi yang memberikan wawasan tentang cara kerja dan manfaat Antracol dalam pertanian:
1. Pengendalian Penyakit Hawar Daun pada Kentang
Studi: Penelitian oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa Antracol efektif dalam mengendalikan penyakit hawar daun (Phytophthora infestans) pada tanaman kentang. Studi ini melibatkan aplikasi Antracol pada berbagai konsentrasi dan menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi 3 gram/liter memberikan penurunan signifikan dalam insiden penyakit .
Hasil:
- Penurunan insiden penyakit hingga 85%.
- Peningkatan hasil panen hingga 25%.
2. Pengendalian Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai
Studi: Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian mengenai pengendalian penyakit antraknosa (Colletotrichum capsici) pada tanaman cabai menggunakan Antracol. Penelitian ini melibatkan aplikasi fungisida pada interval yang berbeda dan menunjukkan bahwa aplikasi mingguan paling efektif dalam mengendalikan penyakit .
Hasil:
- Pengendalian penyakit hingga 90%.
- Peningkatan kualitas buah cabai.
3. Pengendalian Penyakit Hawar Daun pada Padi
Studi: Penelitian di Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) menunjukkan bahwa Antracol efektif dalam mengendalikan penyakit hawar daun (Xanthomonas oryzae) pada tanaman padi. Aplikasi dilakukan pada tahap vegetatif dan generatif .
Hasil:
- Pengurangan gejala penyakit hingga 80%.
- Peningkatan hasil gabah hingga 20%.
Tabel Ringkasan Studi Ilmiah
Penelitian | Penyakit/Tanaman | Konsentrasi Antracol | Hasil |
---|---|---|---|
IPB | Hawar daun pada kentang | 3 gram/liter | Penurunan penyakit 85%, peningkatan hasil 25% |
UGM | Antraknosa pada cabai | 3 gram/liter | Pengendalian penyakit 90%, peningkatan kualitas buah |
BPTP | Hawar daun pada padi | 3 gram/liter | Pengurangan gejala 80%, peningkatan hasil gabah 20% |
Dampak Penggunaan Antracol pada Pertanian
- Produktivitas Tanaman:
- Antracol membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan mengendalikan penyakit yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Studi menunjukkan bahwa penggunaan Antracol dapat meningkatkan hasil panen tanaman kentang hingga 25% dan hasil gabah padi hingga 20%.
- Kualitas Hasil Pertanian:
- Penggunaan Antracol tidak hanya meningkatkan kuantitas hasil panen tetapi juga kualitasnya. Misalnya, pada tanaman cabai, Antracol meningkatkan kualitas buah dengan mengurangi insiden penyakit antraknosa hingga 90%.
- Keamanan Lingkungan:
- Meskipun efektif, penggunaan fungisida seperti Antracol harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi jamur dan kontaminasi lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan dan mengimplementasikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Antracol: Fungisida Andalan untuk Perlindungan Tanaman yang Optimal
Rekomendasi Penggunaan Antracol
Untuk memaksimalkan efektivitas Antracol dan meminimalkan dampak negatifnya, berikut beberapa rekomendasi penggunaan:
- Mengikuti Dosis yang Direkomendasikan:
- Penggunaan dosis yang tepat sangat penting untuk efektivitas dan keamanan. Sebagai contoh, konsentrasi 3 gram/liter telah terbukti efektif dalam berbagai studi.
- Aplikasi Preventif:
- Aplikasi preventif sebelum tanda-tanda penyakit muncul dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan melindungi tanaman sejak dini.
- Rotasi Fungisida:
- Untuk menghindari resistensi jamur, sebaiknya rotasi penggunaan Antracol dengan fungisida lain yang memiliki bahan aktif berbeda.
- Pemantauan Rutin:
- Memantau kondisi tanaman secara rutin dan mengidentifikasi gejala awal penyakit dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat terkait penggunaan fungisida.
Petunjuk Penggunaan Antracol
Berikut ini kami tampilkan petunjuk penggunaan antracol untuk beberapa jenis tanaman :
Tanaman | Penyakit | Konsentrasi/Dosis (Volume Semprot) | Waktu dan Interval Aplikasi |
---|---|---|---|
Anggur | Embun tepung Plasmopara viticola | 1,5 – 3 g/l (600-800 l air/ha) | 1-2 minggu setelah pemangkasan daun dan diakhiri 3 minggu sebelum panen, interval 4 hari |
Anggrek | Bercak daun Cercospora dendrobii, Busuk hitam Phytophthora nicotianae | 2 kg/ha (500-800 l air/ha) | Bila timbul gejala serangan, interval 7 hari |
Apel | Penyakit embun tepung Podosphaera leucotricha, Penyakit bercak daun Marssonina coronaria | 4 g/l | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Bawang merah | Bercak ungu Alternaria alii | 2 g/l (300-800 l air/ha) | Apabila ditemukan gejala serangan dan selanjutnya dengan interval 5-7 hari disesuaikan dengan tingkat serangan |
Bawang daun | Penyakit bercak ungu Alternaria porri | 1 – 2 kg/ha | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Bawang putih | Bercak ungu Alternaria porri | 2 – 4 g/l (500-1000 l air/ha) | Apabila ditemukan gejala serangan dan selanjutnya dengan interval 5-7 hari disesuaikan dengan tingkat serangan |
Cabai merah | Antraknosa Colletotrichum sp., Bercak daun Cercospora sp. | 1 – 2 g/l (500-1000 l air/ha), 2 – 4 g/l (500-1000 l air/ha) | Bila timbul gejala serangan, atau bercak daun, interval 7 hari |
Cengkeh | Cacar daun Phyllosticta sp. | 1 – 2 g/l (500-750 l air/ha) | Bila timbul gejala serangan, interval 10 hari |
Jagung | Bulai Peronosclerospora Maydis, Hawar daun Helminthosporium turcicum | 2 kg/ha (500-800 l air/ha) | Bila timbul gejala serangan, interval 7 hari |
Jeruk | Tepung Oidium tingitaninum | 2 g/l (500 l air/ha) | Bila timbul gejala serangan, interval 5-7 hari |
Kacang tanah | Bercak daun Cercospora arachidicola dan Cercospora personata | 1,5 g/l (500 l air/ha) | Apabila terdapat 20 % daun terserang bercak daun dan karat |
Kacang panjang | Penyakit karat Uromyces vignae | 1,5 – 2 kg/ha | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Kedelai | Penyakit karat Phakopsora pachyrhizi | 1 – 1,5 kg/ha | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Kentang | Penyakit busuk daun Phytophthora infestans | 1,5 – 2,5 g/l (400-800 l air/ha) | Penyemprotan dilakukan jika ditemukan bercak aktif per 10 tanaman dengan interval 5-7 hari |
Ketimun | Penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium | 4 g/l | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Kopi | Penyakit karat daun Hemileia vastatrix, Penyakit bercak daun Cercospora coffeicola | 6 g/l | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Krisan | Penyakit karat Puccinia chrysanthemi | 4 g/l | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Mangga | Penyakit antraknosa Colletotrichum Gloeosporioides, Penyakit bercak daun Stigmina mangiferae | 4 g/l | Bila timbul gejala serangan. Penyemprotan volume tinggi |
Padi sawah | Busuk pelepah Rhizoctonia solani, Bercak daun Cercospora sp., Penyakit bercak coklat Cercospora janseana | 250-1000 g/ha (500 l air/ha) | Pada saat pembentukan anakan atau umur 20-30 hari setelah tanam, 1-2 aplikasi dengan interval 10 hari. |
Tomat | Busuk daun Phytophthora infestans | 1,5 – 2,5 kg/ha | Penyemprotan dilakukan jika ditemukan bercak aktif per 10 tanaman dengan interval 5-7 hari |
Kesimpulan
Antracol adalah fungisida yang efektif dalam mengendalikan berbagai penyakit tanaman, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai studi ilmiah. Penggunaan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Namun, penting untuk mengikuti rekomendasi penggunaan dan praktik pertanian yang baik untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikasi yang bijak, Antracol dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam perlindungan tanaman dan peningkatan hasil pertanian. Fungsida ini bisa dibeli di golden farm 99 link nya bisa ditemukan di Jual fungisida Antracol
Referensi
- IPB Repository: “Pengendalian Penyakit Hawar Daun pada Kentang Menggunakan Antracol”
- UGM Journal: “Efektivitas Antracol dalam Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai”
- BPTP Publications: “Studi Penggunaan Antracol untuk Pengendalian Hawar Daun pada Padi”
Dengan informasi ini, diharapkan para petani dan peneliti dapat lebih memahami manfaat dan cara penggunaan Antracol untuk mencapai hasil yang optimal dalam pertanian.