GOLDEN FARM 99 – Tips budidaya kakao . Buah kako (Theobroma Cacao L) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dikembangkan di wilayah Sulawesi dan Sumatera. Dari data Kementerian Perdagangan di Indonesia, kakao cukup diminati pasar dunia. Tanaman yang merupakan bahan baku cokelat ini dapat berbuah sepanjang tahun. Tanaman ini termasuk golongan tumbuhan tropis yang cocok dengan kultur tanah dan iklim di Indonesia.
Syarat tumbuh tanaman kakao adalah curah hujan yaitu 1.100 – 3.000 mm per tahun. Temperaturnya yaitu 30 0C ‐ 32 0C (maksimum) dan 18 0C ‐ 21 0C (minimum). Kakao tumbuh baik pada tanah dengan pH 6 – 7,5. Sedangkan lingkungan hidup tanaman kakao yakni hutan tropis yang pada pertumbuhannya memerlukan naungan untuk menghindari pencahayaan penuh.
Jumlah bibit tanaman kakao yang dibutuhkan sangat tergantung dengan luas lahan dan jarak tanaman yang akan digunakan. Pada jarak tanam 2,5 x 2,5 m membutuhkan bibit sekitar 1600 hingga 1650 batang bibit. Sedangkan untuk jarak tanam 3 x 3 m hanya membutuhkan bibit 1000 hingga 1100 batang.
Baca juga : Cara Memelihara Kelapa Sawit Agar Dapat Berbuah Lebat
Sebelum masuk ketahap penanaman sebaiknya pastikan terlebih dahulu bibit yang akan digunakan. Bibit kakao yang sudah siap untuk ditanam ke lahan adalah bibit yang telah berumur 5 bulan. pada umur tersebut bibit sudah mencapai ketinggian 50 cm dengan daun berjumlah 20-35 helai daun. Sedangkan batang sudah berdiameter 8 mm.Selanjutnya setelah semua hal tersebut dipastikan maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah membuat ajir tanaman dengan ketinggian 1 m. Pengaturan jarak tanam harus disesuaikan dengan jumlah bibit yang sudah disiapkan.
Tips Budidaya Kakao
Ada beberapa tips budidaya kakao. Kalian pasti tidak asing dengan tanaman ini. Tanaman kakao salah satu bahan bakupembuatan cokelat. Nah, berikut tips budidaya kakao
1). Mempersiapkan Lahan Dan Lubang Tanam
Hal pertama kali dalam budidaya kakao yang harus dilakukan yaitu Persiapan lahan yaitu membersihkan lahan dan menggunakan tanaman penutup tanah seperti tanaman jenis polong-polongan, serta menggunakan tanaman pelindung seperti Lamtoro, Albazia, dan Gleresidae, yang mana tanaman ini ditanam setahun sebelum dilakukan penanaman kakao. Selanjutnya juga dilakukan pengolahan tanah biasanya dilakukan dengan cara mekanis.
2). Pembibitan
Pada budidaya kakao , Biji kakao yang digunakan untuk benih adalah buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang sudah cukup umur, kemudian dibersihkan daging buahnya menggunakan abu dan segera dikecambahkan.
Selain menggunakanbenih biji, cara terbaik dalam budidaya kakao adalah menggunakan Bibit Sambung pucuk, karena lebih cepat dalam masa berbuah.
3). Penanaman
pada penanaman kakao terlebih dahulu dibuat ajir yaitu bisa dari bambu dengan tinggi tinggi 80 – 100 cm. Penanaman tanaman kakao dilakukan dengan jarak tanam 3 x 3 m, 4 x 2 m, dan 3,5 x 2,5 m dengan ukuran lubang 60 x 60 x 60 cm. Jarak tanam yang digunakan berdasarkan pada bahan tanam dan besar pohonnya. Sedangkan jarak tanam pohon pelindungnya adalah 1,5 x 1,5 m tergantung areal yang digunakan. Dalam penanaman tanaman kakao ada empat pola tanam yang biasa digunakan, yaitu:
Pola tanam kakao segi empat, dan pohon pelindung segi empat. Pola tanam kakao segi empat dan pohon pelindung segi tiga. Pola tanam kakao berpagar ganda dan pohon pelindung segitiga.Pola tanam kakao berpagar ganda dan pohon pelindung segi empat.
4). Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kakao dilakukan dengan pemangkasan, penyiangan, penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Pemangkasan, dilakukan pada tanaman pelindungdan pada tanaman kakao. Pemangkasan pohon pelindung dilakukan supaya bisa berfungsi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan Pemangkasan pada tanaman kakao merupakan usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur ekonomis tanaman. Dengan melakukan pemangkasan, akan mencegah serangan hama dan penyakit, membentuk tajuk pohon, memelihara tanaman, dan memacu produksi.Penyiangan, dilakukan untuk membersihkan dan membuang gulma yang mengganggu tanaman kakao. Sedangkan penyiraman dilakukan untuk membantu pertumbuhan kakao dan menjaga kelembapan tanah kakao.Pemupukan, dilakukan dengan cara ditugal. Pemupukan yaitu dengan pemupukan menggunakan pupuk Urea, TSP, KCl, dan Kieserite (MgSO4), dosis pupuk berdasarkan umur tanaman kakao.Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kakao dilakukan dengan sanitasi lahan, tanaman yang terserang dipangkas dan di bakar dan juga menggunakan pestisida. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kakao adalah ulat kilan (Hyposidea infixaria), ulat jaran atau kuda (Dasychira inclusa), parasa lepida dan ploneta diducta(Ulat Srengenge), kutu – kutuan (Pseudococcus lilacinus), Helopeltis antonii, Cacao Mot ( Ngengat Buah), Acrocercops cranerella, penyakit busuk buah (Phytopthora palmivora), Jamur Upas (Upasia salmonicolor).
5). Panen Dan Pasca Panen
Panen dilakukan dengan cara memetik buah yang masak dengan memotong tangkai buahnya dan menyisakan sepertiga bagian tangkai buah. Buah kakao yang dipetik berumur 5,5 – 6 bulan sejak berbunga, dan berwarna kuning atau merah. Buah kakao yang dipetik kemudian dimasukkan ke dalam karung kemudian dilakukan pemecahan buah untuk mengumpulkan bijinya. Dan hasilnya bisa diolah dengan melakukan fermentasi, pengeringan, dan sortasi.
Demikian informasi mengenai tips budidaya kakao agar cepat berbuah lebat. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin mencobanya semoga berhasil. Terimakasih