Home Hama & Penyakit Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Dan Cara Pengendaliannya

Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Dan Cara Pengendaliannya

hama dan penyakit tanaman padi

GOLDEN FARM 99 – Hama dan penyakit tanaman padi adalah organisme pengganggu tanaman yang menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya pertumbuhan dan produksi tanaman. Bahkan, dapat menyebabkan kematian bagi tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi petani.

Kerugian berupa penurunan produksi, kegagalan  hasil panen diakibatkan oleh adanya serangan hama dan penyakit.  Serangan dapat terjadi berupa infeksi pada benih, pembibitan, masa pertumbuhan, bahkan menjelang panen.

 Padi merupakan tanaman pokok yang dibutuhkan masyarakat indonesia sebelum diolah menjadi beras. Selain itu, tanaman padi kaya akan nutrisi bagi tubuh. Nilai kandungan ini berdasarkan nilai nutrisi per 100 gram. Kandungan pada beras Nilai kandungannya Energi 1527 kJ; Protein 7,13 gram; Lemak 0,66 gram; Kabohidrat 79 gram; Fiber atau serat 1,3 gram; Gula 0,12 gram; Kalsium 28 miligram; Zat Besi 0,63 miligram; Sodium 1 miligram; Kolestrol 0 miligram.

Jika tidak ingin tanaman padi Anda terkena serangan hama dan penyakit maka anda harus melakukan perawatan terhadap tanaman. Mengatasi hama dan penyakit pada tanaman padi, jangan lupa kenali gejala dan tanda-tanda tanaman terserang hama dan penyakit tanaman padi diantaranya sebagai berikut.

Hama dan penyakit Tanaman Padi

Yuk kita bahas hama dan penyakit tanaman padi berikut ini :

1. Penggerek Batang

Hama dan penyakit tanaman padi pertama yaitu Penggerek batang adalah ulat yang hidup dalam batang padi. Hama ini berubah menjadi ngengat berwarna kuning atau coklat; biasanya 1 larva berada dalam 1 anakan, biasanya aktif pada malam hari. Penggerek batang dapat merusak pertanaman padi sejak persemaian sampai matang. Bila tanaman masih muda, daun-daun tengah anakan yang rusak berwarna coklat dan mati. Bila kerusakan timbul setelah terbentuknya malai, maka malai berwarna putih.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Lindungi musuh alami penggerek, jangan gunakan pestisida berspektrum luas, misalnya methyl parathion.
  • Sayat ujung helaian daun sebelum tanam pindah.  Telur-telur penggerek batang kuning diletakkan dekat ujung daun. Dengan menyayat, pengalihan telur dari persemaian ke sawah dapat dikurangi.
  • Tanam belakangan (sedikit terlambat) untuk menghindari ngengat penggerek batang kuning.
  • Tanam varietas agak tahan.
  • Jemur atau hamparkan jerami di bawah sinar matahari untuk membunuh larva.
  • Jaring larca penggerek batang pada daun yang mengapung dengan jaring.
Baca juga :  Rahasia Mendapatkan Hasil Panen Optimal dengan Benih Tanaman Hibrida

2. Blas

Disebabkan oleh jamur Pyricularia, sp. Hama ini menyebarkan spora melalui benih (seed borne) dan angin (air-borne). Penyakit Blas menginfeksi tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan, yaitu menyerang daun, batang dan malai padi (kecuali akar). Leaf blast (blas daun) adalah lesi berbentuk belah ketupat, dimulai dengan bercak kecil ungu pada daun muda, kemudian berkembang menjadi belah ketupat, dapat menyebabkan tanaman kerdil dan pertumbuhan malai yang kecil/abnormal. Neck blast (blas leher) adalah lesi pada ruas antara batang dan malai, berwarna coklat, menghambat pengisian bulir pada malai (malai hampa dan patah), mirip gejala beluk pada penggerek batang.

Pemupukan nitrogen yang tinggi, temperatur optimum 24-28°C, cuaca basah dan lembab yang cukup lama, terutama musim hujan menguntungkan terjadinya infeksi.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Sanitasi sisa tanaman.
  • Tidak menanam benih dari daerah endemis.
  • Perlakuan benih/seed treatmen (isoprotiolan).
  • Tidak memupuk N berlebihan, pupuk K, aplikasi fungisida binomil atau isoprotiolan pada anakan maksimum dan bunting/awal berbunga.

3. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)

Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya yaitu Penyebab penyakit HDB adalah bakteri X.oryzae pv. oryzae atau X. Compestris pv.oryzae, yang tersebar hampir diseluruh daerah pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dan selalu timbul pada musim kemarau maupun hujan. ejala diawali dengan bercak kelabu umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar.  Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat kering seperti terbakar.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Tanam varietas tahan.
  • Pemupukan rasionil/sesuai kebutuhan tanaman, pupuk N tidak berlebihan, gunakan pupuk K.
  • Jarak tanam tidak terlalu rapat (jajar legowo).
  • Pengairan teratur (intermitten).
  • Usahakan keparahan penyakit < 15-20% dengan aplikasi bakterisida, dll.

4. Penyakit Tungro

Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya Tungro adalah penyakit virus pada padi yang menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang sering berwarna kuning sampai kuning-oranye. Wereng hijau adalah serangga utama yang menyebarkan virus tungro.

Baca juga :  Teknik Budidaya Semangka Menggunakan Hidroponik, Para Pemula Wajib Tahu

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Gunakan varietas padi yang tahan tungro.
  • Tanam serempak.
  • Rotasi varietas penting untuk mengurangi gangguan.
  • Pembajakan di bawah sisa tunggul yang terinfeksi untuk mengurangi sumber penyaki, menghancurkan telur dan tempat penetasan wereng hijau.
  • Cabut dan bakar tanaman yang sakit.
  • Tanam serempak untuk mengurangi penyebaran tungro.
  • Setelah panen, buang jerami dan sisa tanaman yang terinfeksi tungro dengan bajak dan garu.
  • Pengendalian juga perlu dilakukan terhadap wereng hijau, menggunakan insektisida berbahan aktif BPMC, buprofezin, etofenproks, imidakloprid, karbofuran, MIPC, atau tiametoksam.

5. Penyakit bercak daun

Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya Penyakit becak daun disebabkan oleh jamur merupakan penyakit yang sangat merugikan terutama pada sawah tadah hujan Gejala penyakit timbul pada daun berupa bercak-bercak sempit memanjang, berwarna coklat kemerahan.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Dengan penanaman varietas tahan, seperti Inpari 30 dan Membramo. 
  • Penyemprotan fungisida.

6. Penyakit Bercak Coklat

Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur. Bercak coklat dapat menyebabkan kematian tanaman muda dan menurunkan kualitas gabah. Gejalanya adalah bercak berwarna coklat, berbentuk oval sampai bulat.  Pengendalian secara efektif dilakukan dengan pemupukan berimbang.

7. Tikus Sawah

Tikus sawah merupakan hama utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi.  Tikus sawah merusak tanaman padi mulai dari semai,  panen bahkan di gudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi apabila tikus menyerang padi yang sudah tidak membentuk anakan baru. Ciri khas serangan tikus sawah adalah kerusakan tanaman dimulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir, sehingga pada keadaan serangan berat hanya menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Pengendalian tikus ditekankan untuk menekan populasi awal tikus sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa perkawinan.
  • Pengendalian dilakukan melalui gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS (Trap Barrier System), pemasangan bubu perangkap pada persemaian, Fumigasi atau pengasapan, Rodentisida (racun tikus sebaiknya hanya digunakan saat populasi tikus sangat tinggi).

Demikian informasi mengenai hama dan penyakit tanaman padi dan cara pengendalikannya, semoga bermanfaat. Terimakasih

ARTIKEL ” Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Dan Cara Pengendaliannya ”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here