GOLDEN FARM 99 – Fungisida Antracol 70 WP yang diproduksi oleh PT. Bayer Indonesia (Formulasi: WP/Wattable Powder) merupakan fungisida kontak berbentuk tepung berwarna krem yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh jamur/cendawan.
Pengantar
Dalam dunia pertanian, tantangan yang dihadapi oleh para petani dalam menjaga kesehatan tanaman sangatlah besar. Salah satu tantangan utama adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh berbagai jenis jamur. Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan fungisida menjadi salah satu solusi efektif yang diterapkan secara luas. Antracol adalah salah satu fungisida yang banyak digunakan oleh petani untuk melindungi tanaman mereka dari serangan jamur. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu Antracol, manfaatnya, cara kerjanya, komposisinya, serta efek samping yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
- Pengantar
- Apa Itu Antracol?
- Komposisi dan Bahan Aktif dalam Antracol
- Fungisida Antracol
- Cara Kerja Antracol dalam Melindungi Tanaman
- Manfaat Penggunaan Antracol
- Keunggulan Fungisida Antracol 70 WP
- Dosis Fungisida Antracol 70 WP
- Cara Penggunaan Antracol
- Efek Samping dan Perhatian dalam Penggunaan Antracol
- Kesimpulan
Apa Itu Antracol?
Antracol adalah fungisida kontak berbasis zinc yang diproduksi oleh Bayer Crop Science, salah satu perusahaan terkemuka di bidang perlindungan tanaman. Fungisida ini dirancang untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit jamur pada tanaman, terutama yang disebabkan oleh patogen dari kelompok Oomycetes dan Ascomycetes. Antracol digunakan pada berbagai jenis tanaman, termasuk padi, kentang, tomat, bawang, dan berbagai jenis tanaman hortikultura lainnya.
Selain itu, Antracol 70 WP berfungsi untuk mengendalikan penyakit-penyakit pada tanaman anggrek, anggur, apel, bawang merah, bawang daun, bawang putih, cabai merah, cengkeh, jagung, jarak, jeruk, kacang tanah, kacang panjang, kedelai, kentang, ketimun, kina, kopi, krisan, kubis, lada, mangga, padi, pembibitan kelapa sawit, petsai, rosela, semangka, strawberi, teh, tembakau dan tomat.
Beberapa jenis penyakit jamur yang bisa dikendalikan menggunakan fungisida ini antara lain ; busuk daun, busuk hitam, antraknosa, bercak daun, karat daun, busuk akar, rebah semai dan lain sebagainya. fungisida antracol juga dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur pada tanaman hias. Selain Antracol, ada banyak jenis fungisida lain yang bisa digunakan untuk melindungi tanaman Anda. Pelajari lebih lanjut di artikel kami tentang Jenis-Jenis obat Fungisida
Komposisi dan Bahan Aktif dalam Antracol
Komposisi utama Antracol adalah Propineb, yang merupakan senyawa kimia dari kelompok dithiocarbamate. Propineb bekerja dengan menghambat enzim penting yang diperlukan oleh jamur untuk tumbuh dan berkembang biak. Selain itu, Antracol juga mengandung zinc, yang selain berfungsi sebagai agen pengendali jamur, juga menyediakan unsur hara mikro yang penting bagi tanaman.
Propineb: Propineb adalah senyawa organik yang mengandung zinc. Dalam formulasi Antracol, propineb bertindak sebagai bahan aktif utama yang memiliki efek fungisida kuat. Propineb bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim dehydrogenase dalam sel jamur, yang mengakibatkan terganggunya proses metabolisme dan akhirnya kematian jamur.
Zinc: Zinc dalam Antracol tidak hanya berfungsi sebagai komponen struktural propineb, tetapi juga memberikan tambahan manfaat sebagai nutrisi mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Zinc berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman, termasuk sintesis protein dan pembentukan klorofil.
Fungisida Antracol
Bahan aktif | : Propineb 70% |
Nomor pendaftaran | : RI. 010201197474 |
Bentuk formulasi | : Tepung |
Warna formulasi | : Krem |
Cara kerja | : Kontak |
Toksisitas | : Cukup berbahaya |
Kemasan | : 250 gr, 500 gr and 1 kg |
Cara Kerja Antracol dalam Melindungi Tanaman
Antracol bekerja dengan cara kontak, artinya fungisida ini harus diaplikasikan langsung pada permukaan tanaman yang rentan terhadap infeksi jamur. Setelah diaplikasikan, propineb membentuk lapisan pelindung di permukaan tanaman yang mencegah spora jamur berkecambah dan menembus jaringan tanaman.
Proses kerja Antracol dapat dijelaskan dalam beberapa tahap:
- Aplikasi: Antracol diaplikasikan pada permukaan tanaman melalui penyemprotan. Untuk hasil yang optimal, penyemprotan dilakukan secara merata sehingga seluruh bagian tanaman yang rentan terhadap infeksi jamur terlapisi dengan fungisida.
- Penyerapan: Propineb yang terkandung dalam Antracol akan diserap oleh spora jamur yang bersentuhan dengan permukaan yang telah disemprot. Penyerapan ini mengakibatkan terganggunya fungsi enzim dehydrogenase dalam sel jamur.
- Penghambatan Pertumbuhan: Dengan terhambatnya enzim dehydrogenase, proses metabolisme jamur terganggu, sehingga jamur tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Akhirnya, jamur akan mati dan tidak dapat menyebabkan infeksi pada tanaman.
- Perlindungan Berkelanjutan: Antracol memberikan perlindungan berkelanjutan selama beberapa minggu, tergantung pada kondisi lingkungan dan intensitas infeksi. Untuk menjaga efektivitasnya, aplikasi ulang mungkin diperlukan terutama setelah hujan atau irigasi.
Manfaat Penggunaan Antracol
Penggunaan Antracol sebagai fungisida dalam pertanian memiliki berbagai manfaat, di antaranya:
- Efektivitas Tinggi: Antracol terbukti efektif dalam mengendalikan berbagai jenis penyakit jamur pada berbagai jenis tanaman. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak petani yang menghadapi masalah penyakit tanaman.
- Spektrum Luas: Antracol mampu mengendalikan berbagai jenis patogen jamur, termasuk yang berasal dari kelompok Oomycetes dan Ascomycetes. Ini berarti bahwa satu produk dapat digunakan untuk melindungi berbagai jenis tanaman dari berbagai penyakit.
- Penyediaan Nutrisi Tambahan: Kandungan zinc dalam Antracol tidak hanya berfungsi sebagai agen pengendali jamur, tetapi juga sebagai nutrisi mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Zinc berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman, termasuk sintesis protein dan pembentukan klorofil.
- Perlindungan yang Berkelanjutan: Antracol memberikan perlindungan yang berkelanjutan selama beberapa minggu setelah aplikasi, tergantung pada kondisi lingkungan. Ini berarti bahwa tanaman tetap terlindungi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah aplikasi pertama.
- Penggunaan yang Mudah: Antracol tersedia dalam bentuk formulasi yang mudah digunakan, baik dalam bentuk tepung yang dapat disuspensikan maupun dalam bentuk cairan yang siap pakai. Ini memudahkan petani dalam mengaplikasikan fungisida ini pada tanaman mereka.
Keunggulan Fungisida Antracol 70 WP
Adapun keunggulan pada fungisida Antracol 70 WP diantaranya sebagai berikut:
- Bekerja secara preventif atau mencegah terjadinya serangan.
- Tidak mudah resistensi (multi-site mechanism).
- Mensuplai unsur hara zinc dalam hal kekurangan unsur hara dari beberapa tanaman.
- Dapat digunakan di segala musim, baik musim kemarau maupun musim penghujan.
- Cocok diaplikasikan di dataran rendah maupun tinggi.
- Bersifat racun kontak, tidak dapat menembus jaringan tanaman sehingga resiko lebih rendah.
- Dapat ditoleransi oleh beragam tanaman, juga untuk tanaman yang usianya masih muda (dalam tahap awal pertumbuhan).
Dosis Fungisida Antracol 70 WP
Berikut adalah dosis pemakaian fungisida antracol untuk berbagai jenis tanaman
Tanaman | Dosis | Hektar |
---|---|---|
Padi | 3 gram/liter | 300-800 liter air/ha |
Apel | 4 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Bawang merah | 2 gram/liter | 300-800 liter air/ha |
Bawang daun | 1-2 kg/ha | 1-2 kg/ha |
Bawang putih | 2-4 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Cabai merah | 1-2 gram/liter (500-1000 liter air/ha), 2-4 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Anggrek | 2 kg/ha | 2 kg/ha |
Anggur | 1,5-3 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Apel | 4 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Cengkeh | 1-2 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Jagung | 2 kg/ha | 2 kg/ha |
Jeruk | 2 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Kacang tanah | 1,5 gram/liter | 300-500 liter air/ha |
Kacang panjang | 1.500-2.000 gram/ha | 1.500-2.000 gram/ha |
Kedelai | 1.000-1.500 gram/ha | 1.000-1.500 gram/ha |
Kentang | 1,5-2,5 gram/liter | 300-800 liter air/ha |
Ketimun | 4 gram/liter | 300-800 liter air/ha |
Kopi | 6 gram/liter | 300-800 liter air/ha |
Krisan | 4 gram/liter | 300-500 liter air/ha |
Mangga | 4 gram/liter | 500-1000 liter air/ha |
Semangka | 1.500-2.000 gram/ha | 1.500-2.000 gram/ha |
Strawberry | 1-2 gram/liter | 300-500 liter air/ha |
Tomat | 1,5-2,5 kg/ha | 1,5-2,5 kg/ha |
Lada | 2-2,5 gram/liter | 300-500 liter air/ha |
Cara Penggunaan Antracol
Penggunaannya mudah yang terpenting pemberian dosis harus sesuai. Jika kelebihan tanaman akan mati dan merugikan Anda. Berikut pengunaan fungisida Antracol yang benar bagi tanaman, yaitu:
- Dosis Antracol disesuaikan dengan usia tanaman, lihat pada kemasan.
- Larutkan Antracol dengan air, aduk hingga tercampur merata.
- Gunakan spray untuk menyemprotkan larutan Antracol ke tanaman.
- Jika diperlukan tambahakan perekat, pembasmi dan perata.
- Agar lebih efektif sebaiknya pemberian fungisida dilakukan sejak dini.
- Pemberian fungisida sebaiknya dilakukan 1 kali dalam seminggu. Jika serangan agak berat dilakukan 2 kali dalam seminggu.
- Lakukan penyemprotan pada waktu pagi atau sore hari.
Efek Samping dan Perhatian dalam Penggunaan Antracol
Meskipun Antracol memiliki banyak manfaat, ada beberapa efek samping dan perhatian yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya:
- Toksisitas pada Manusia dan Hewan: Seperti halnya dengan semua pestisida, Antracol mengandung bahan kimia yang dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Paparan langsung terhadap kulit atau inhalasi dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan peralatan pelindung diri (APD) saat mengaplikasikan Antracol.
- Dampak Lingkungan: Penggunaan fungisida secara berlebihan dapat berdampak negatif pada lingkungan, termasuk kontaminasi air dan tanah. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label produk dan menghindari aplikasi berlebihan.
- Resistensi Jamur: Penggunaan fungisida secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi pada patogen jamur. Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk mengombinasikan penggunaan Antracol dengan praktik pengelolaan hama terpadu (PHT) dan rotasi fungisida dengan bahan aktif yang berbeda.
- Interaksi dengan Produk Lain: Antracol dapat berinteraksi dengan produk kimia lainnya yang digunakan pada tanaman. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian atau membaca label produk dengan teliti sebelum mencampurkan Antracol dengan produk lain
Kesimpulan
Antracol adalah fungisida yang efektif dan serbaguna yang dapat membantu petani dalam mengendalikan berbagai jenis penyakit jamur pada tanaman. Dengan memahami cara kerja, komposisi, manfaat, serta efek samping dan perhatian dalam penggunaannya, petani dapat memaksimalkan keuntungan dari penggunaan Antracol sekaligus menjaga keamanan bagi diri mereka sendiri dan lingkungan. Penggunaan yang bijak dan tepat sesuai petunjuk akan memastikan tanaman tetap sehat dan produktif, serta mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.